Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Wanita Menurut Bangsa Yunani



Pakar sejarah menulis tentang peradaban Yunani bahwa di anatara anak cucu mereka masih ada yang memuji orang kota. Bagi mereka, wanita tidak memiliki kedudukan sama sekali selain sebagai pemuas pria dan alat perkembangbiakan. Undang-Undang Yunani memosisikan wanita tak lebih dari pembantu, meskipun ada beberapa perbaikan karena keteguhan hati sebagian kaum wanita.
Kondisi ini terus berlangsung sampai bangsa Yunani dikuasai oleh nafsu syahwat. Mereka kemudian dikendalikan tabiat-tabiat binatang dan kemewahan. Kala itulah wanita pelacur dan yang berakhlak buruk memiliki posisi terhormat dalam komunitas bangsa Yunani. Kedudukan mereka di masyarakat bahkan sangat mulia dan menjadi rujukan musyawarah di kalangan mereka. Tidak ada pendapat yang “brilian” bagi mereka, kecuali dengan bimbingan wanita-wanita tersebut, di antara mereka bahkan ada yang sampai pada tingkatan disembah atau dipertuhankan, seperti Aphrodite (Dewi cinta dan Kecantikan dalam mitologi Yunani. Ia dilahirkan dari buih di laut yang berasal dari spera Zeus. Aphrodite menikah dengan Hefestus dan memiliki seorang putra, Eros yang menjadi Dewa Asmara. Aphrodite juga diceritakan selingku dengan Ares, Dewa Perang).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar